Di jalur timur, yaitu di duniaislam. Mengenai sifat dominasi, akal ditimur dihargai, tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang islam meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme danateisme.Filsafat Yunani banyak mempengaruhi perkembangan filsafat dan sains dalam islam. Filsafat dan sains Yuanani mulai berkembang sejak kurang lebih tahun 600 SM. Islam lahir padatahun 600-an. Filsafat dalam islam berkembang secara intensif sejak tahun 800-an.
Masuknya filsafat dan sains Yunani kedalam islam lebiih banyak melalui Irak dibandingkan dengan melalui daerah-daerahlain. Di sanalah timbulnya gerakan penerjemahan kara-karya Yunani ke dalam bahasa Arab, atas dorongan khalifah Al-Manshur, kemudian khalifah HarunAl-Rasyid, dilanjutkan oleh puteranya, khalifah Al-Makmun. Bait Al-Hikmah didrikannya. Selain sebagai pusat penerjemahan, masjid juga menjadi pusat pengembangan filsafat dan sains yang ditinggalkan oleh Yunani tadi. Selain buku-buku Yunani, buku-buku Parsi dan India juga diterjemahkan ke dalam bahasa arab.
Keseimbangan Indera, Akal dan Hati
Kemantapan hidup hanya ditentukan oleh dua hal, yaitu kaidah sains dan filsafat di satu pihak dan akidah agama dipihak lain. Kedua-duanya telah diragukan pada masa sofisme. Tentu saja kehidupan menjadi kacau karena sistem nilai telah kacau.Pada abad pertengahan,terutama sejak tahun 200-an, akal kalah total dan iman menang mutlak. Keadaan ini seharusnya telah dapat diperhitungkan sebelum terjadi.Dapat dipahami mengapa baik Socrates maupun Kant mati-matian menghentikan relativisme kebenaran. Pendapat yang memngatakan bahhwa kebenaran itu relatif (termasukagama) adalah pendapat yang sangat berbahaya. Konsekuensi pandangan ini ialah kekacauan (chaos). Karena sains itu relatif, maka tidak akan ada kebenaran yang dapat dipegang (dipercaya) bersama. Salah satu akibatnya iala tidak akan ada sesuatu yang menjadi tali pengikat dalam hubungan-hubungan sosial.
Untuk membuktikan kerelatifan filsafat,cukup dilihat andalan kebenaran filsafat. Andalan kebenaran filsafat ialah kelogisan argumennya.Bila Kant ingin menegakkan sains dengan meletakkan dasar-dasarnya pada kebenaran yanng bersifat a priori, sedangkan a priori itu berada di dalam daerah filsafat, jadi bersifat relatif, maka pelacakan kebenaran sains akan berakhir pada jalan buntu. Yang ditemukan pada akhirnya ialah sains yang relatif juga. Manusia membawa sejak lahir (innate) kata hat i(suara hati) yan bersifat imperatif. Suara hati itu ialah suara yang selallu mengajak menjadi orang yang baik. Puncak kebaikan itu adalah Tuhan. Menurut Al-Syaibani, manusia mempunyai tiga kekuatan atau potensi yang sama pentingnya, laksana sebuah segitiga yang sisi-sisinya sama panjang. Potensi yang dimaksud ialah jasmani, akal, dan roh. Kemajuan kebahagiaan, dan kesempurnaan kepribadian manusia banyak bergantung pada keselarasan ketiga potensi itu. Islam, menurut Al-Syaibani, tidak hanya mengakui adanya ketiga potensi tersebut, tetapi juga meneguhkannya dan memantapkan wujudnya. Manusia bukan hanya jasmani, bukan hanya akal dan bukan hanya roh. Manusia adalah kesatuan semuaitu yang saling melengkapi kesempurnaan manusia.
Islam tidak dapat menerima materialisme yang mengajarkan benda terpisah dari roh, atau sebaliknya spiritualisme yang mengajarkan roh sama sekali terpisah dari benda. Islam tidak membenarkan akal berkuasa merajalela sehingga menjadikan pengetahuan yang diperoleh akal menjadi tidak terkendali. Islam berpendapat bahwa manusia hanya mungkin maju bila terjadi perkembangan yang harmonis antara jasmani, akal, dan roh,Sebenarnya di dalam hidup in indera, akal, dan hati harus diperhatikan sekurang-kurangnya sama besar kalau tidak dapat dikatakan hati lebih dipentingkan untuk diperhatikan. Bila ingin sempurna, manusia harus didominasi secara seimbang oleh indera, akal, dan rasa. Potensi itu masing-masing harus mendapat latihan secara serentak dan seimbang. Bila salah satu telah mendominasi lebih dari yang lain, maka kehidupan mulai terancam, sejarah telah memperlihatkan hal itu. Manusia yang baik ialah manusia yang jasmani, akal, dan kalbunya berkembang secra seimbang di dalam tuntunan ajaran Tuhan Yang Maha Pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar