Beberapa Cabang Umum Filsafat, Epistemologi
Pengetahuan manusia telah menjadi objek filsafat selama ribuan tahun. Cabang filsafat secara khusus merefleksikan pertanyaan – pertanyaan mendasar sekaligus menyeluruh tentang pengetahuan adalah epistemology. Secara etimologi, epistemology berasal dari kata Yunani, yakni episteme yang berarti pengetahuan dan logos berarti perkataan, pikiran, ataupun ilmu. Oleh karena itu, epistemology adalah salah satu cabanag filsafat yang hendak membuat refleksi kritis terhadap dasar-dasar dari pengetahuan manusia. Oleh karena itu, epistemology sering juga disebut sebagai teori pengetahuan .
Dengan epistemology , Anda diajak untuk merefleksikan dan menganalisis cirri –ciri mendasar dari pengetahuan manusia. Pertanyaan pokok yang diajukan adalah bagaimana suatu bentuk pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya? Dimanakah batas pengetahuan manusia? Disamping itu, epistemology juga hendak mencari syarat – syarat logis yang memungkinkan penegtahuan. Dalam konteks ini pertanyaan dasarnya adalah bagaimana saya tahu kalau saya tahu?
Epistemologi juga sebenarnya juga masih mempunyai cabang yakni filsafat sains. Filsafat sains ini muncul sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan positif dan sains sejak abad 17 dan terus berkembang pesat sampai sekarang. Pada awalnya, filsafat sains lebih merupakan suatu metode sekaligus pengkajian atas metode tersebut dalam praktek kerja sains. Sudarminta di dalam bukunya yang berjudul Epistemologi dasar menyatakan bahwa logika sains dapat dibedakan menjadi 2 menjadi konteks penemuan ilmiah dan konteks pertanggungjawaban rasional atas pertemuan tersebut. Yang menjadi pusat analisis dari filsafat sains adlaah konteks pertanggungjawaban rasinal. Akan tetapi dewasa ini filsafat sains juga berupaya merefleksikan konsekuensi etis dan perkembangan ilmu pengetahuan, seperti munculnya isu-isu tentang cloning, penggunaan teknologi nuklir untuk senjata, senjata biologi dan sebagainya.
Memang didalam dunia akademis, pengetahuan tidak hanya menjadi objek kajian filsafat, tetapi juga ilmu lain, seperti psikologis ilmu pengetahuan dan sosiologi ilmu pengetahuan. Yang membedakan dnegan filsafat ilmu pengetahuan adalah cara pendekatan nya. Filsafat hendak menyelidiki secara kritis pertanyaan – pertanyaan yang bersifat mendasar sekaligus menyeluruh. Dalam proses banyak pendapat umum dan arguman yang tidak didukung oleh argumentasi yang kuat akan goyang. Proses yang kurang lebih sama terjadi di dalam epistemology ketika hendak merefleksikan pengetahuan manusia.
Ada beberapa pertanyaan yang kerap kali menjadi pergulatan para filsuf di dalam epistemology. Contoh ; Apa itu pengetahuan? Apa cirri cirri yang hakiki dari pengetahuandengan kekuasaan? Apa peran intuisi didalam pembentukan pengetahuan? memang ada banyak pertanyaan lainnya. Pertanyaan – pertanyaan tersebut telah menjadi bahan refleksi para filsuf sepanjang jaman bahkan sampai sekarang .
SUMBER : Wattimena, Reza. 2008. Filsafat dan Sains. Jakarta: PT. Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar