Ciri – Ciri Filsafat
Pemikiran kefilsafatan menurut Suryadi M.P mempunyai karakteristik sendiri yaitu menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Hal ini sama dengan pendapat Sri Suprapto Wirodiningrat menyebutkan juga pikiran kefilsafatan mempunyai tiga cirri yaitu menyeluruhn mendasar dan spekulatif. Lain halnya dengan Sunoto, menyebutkan ciri-ciri dari berfilsafata yaitu deskriptif, kritis atau analitis, evaluatif atau normative, spekulatif dan sistematik.
- Menyeluruh
Artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lainnya. Hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
- Mendasar
Artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Jadi, tidak hanya berhenti pada pereferis (kulitnya) saja, tetapi sampai tembus keadalamnya.
- Spekulatif
Artinya , hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuna baru. Meskipun demikian, tidak berarti dalam pemikiran kefilsafatan itu diragukan, karena tidak pernah mencapai penyelesaian.
Adapun menurut Ali Mudhofir (1996) cirri berfikir dalam kefilsafatan adalah sebagai berikut.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara radikal. Radikal berasal dari kata Yunani yaitu radix yang berarti akar. Berfikir secara radikal adalah berfikirsampai ke akar-akarnya. Berfikir sampai ke hakikat, esensi, atau sampai ke substansi fikiran. Manusia yang berfilsafat dengan akalnya berusaha untukdapat menangkap pengetahuan yang hakiki, yaitu pengetahuan yang mendasari pengetahuan indrawi.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara universal (umum). Berfikirseacra universal adalah berfikir tentang hal-hal serta proses yang bersifat umum dalamarti tidak memikirkan sesuatu yang parsial. Filsafat masuk kedalam pengalaman umumdari umat manusia. dengan jalan penjajaganyang radikal itu filsafatberusaha untuk sampai pada kesimpulan yang universal.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual. Yang dimaksud dengan konsep disini aalah hasil generalisasi dari pengalaman tentang hal-hal danproses individual. Dengan cirri yang konseptual ini maka berfikir secara kefilsafatan melampaui batas pengalaman hidup sehari-hari.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuia dengan kaidah berfikir (logis). Konsisten artinya tidakmengandung kontradiksi.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematis . Sistematik berasla dari kata system. Yang dimaskud dengan system adalah kebulatan dari sejumlahunsure yang slaing berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu yang dimaksud atau menunaikan suatu peranan tertentu.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara komprehensif. Yang dimaksud Komprehensif adalah mencakup secara menyeluruh. Berusaha menjelaskan alamsemesta secara keseluruhan.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara bebas. Sampai batas yang lujas, filsafat boleh dikatakan merupakan suatu hasil pemikiran yang bebas. Bebasdari prasangka sosial histori dan cultural.
- Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban pertama terhadap hati nurani. Fase berikutnya adlah bagaimana iamerumuskan pikiran-pikiran agar dapat dikomunikasikan pada orang lain.
Sumber: Surajiyo.2008. Ilmu Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar