Selasa, 06 Desember 2016

Kekeliruan Karena Penggunaan Bahasa

Kekeliruan Karena Penggunaan Bahasa
  • Fallacy of Composition (Kekeliruan karena komposisi)
Kekeliruan berfikir karena menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk menyifati keseluruhan, seperti:
Setiap kapal perang telah siap tempur, maka keseluruhan angkatan laut negara itu sudah siap tempur.
Mur ini sangat ringan, karena itu mesinnya tentu ringan juga.
  • Fallacy of Division (Kekeliruan dalam pembagian)
Kekeliruan berfikir karena menetapkan sifat yang ada pada keseluruhan, maka demikian juga setiap bagiannya, seperti:
Kompleks ini dibangun di atas tanah yang luas, tentulah kamar-kamar tidurnya juga luas.
Di perguruan tinggi para mahasiswa belajar hukum , ekonomi, sejarah, filsafat, sastra, teknik, kedokteran, arsitektur karena itu setiap mahasiswa tentulah mempelajari semua ilmu-ilmu itu.
  • Fallacy of Accent (Kekeliruan Karena Tekanan)
Kekeliruan berfikir karena kekeliruan memberikan tekanan dalam pengucapan, seperti:
Ibu, ayah pergi (yang hendak dimaksud adalah ibu dan ayah pembicara sedang pergi. Seharusnya tidak ada penekanan pada ibi, sebab maknanya menajdi pemberitahuan pada ibu bahwa ayah baru saja pergi).
Kita tidak boleh membicarakn kejelekan, kawan.(Yang dimaksud, kita dilarang membicarakan kejelekan kawan kita. Tetapi dengan member penekanan pada kejelekan, maknanya menjadi lain).
  • Fallacy of Amphiboly (Kekeliruan Karena Amfiboli)
Kekeliruan berfikir karena menggunakan susunan kalimat yang dapat ditafsirkan berbeda-beda, seperti dalam contoh klasik berikut:
Crosesus raja Lydia tengah memikirkan untuk berperang melawan kerajaan Persia. Sebagai raja yang berhati-hati ia tidak akan melaksanakan peperangan manakala tidak ada jaminan untuk menang. Oleh karena itu meminta pertimbangan pendeta Oracle Delphi, untuk mendapatkan sabda dewa. Ia mendapat jawaban berikut: Bila croseus berangkat melawan Cyrus ia akan mengahncurkan sebuah kerajaan besar. Puas dengan ramalan ini ia menyimpulkan bahwa ia akan menang melawan Cyrus, Raja Persia. Ia berangkat ke medan laga dan dalam tempo singkat pasukan dapat ditumpas oleh Cyrus dan ia sendiri ditawan. Waktu menunggu dihukum bunuh ia menulis surat, mencela sangat keras para pendeta di Oracle Delphi. Para pendeta menjawab bagaimana pun juga mereka benar, karena Croseus dalam peperangan telah menghancurkan sebuah kerajaan besar, kerajaannya sendiri.
Seorang anak muda datang kepada seorang peramal apakah judi yang pertama kali ia ikuti nanti malam akan menang atau kalah, ia mendapat jawaban: Atas jawaban ini ia sangat puas dan menyimpulkan ia akan datang menang dalam perjudian. ternyata ia kalah. Walaupun ia kembali pada tukang ramal dan menanyakan mengapa ramalannya meleset, tukang ramal itu menajwab: Saya benar, sebab dengan kekalahan itu Anda mendapat pengalaman yang bagus, bahwa judi itu membawa penderitaan.
  • Fallacy of Equivocation (Kekeliruan Karena Menggunakan kata dalam Beberapa Ahli)
Kekeliruan berfikir karena menggunakan kata yang sama  dengan arti lebih dari satu seperti:
Gajah adalah binatang, jadi gajah kecil adlah binatang yang kecil. (Kecil dalam gajah kecil berbeda pengertian nya dengan kecil dalam binatang kecil).
Menunggu waktu ¼ jam adalah lama, maka menggarap soal ujian ¼ jam adalah lama.

SUMBER : Mundiri. 1994. Logika. Jakarta: Rajawali Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar