Selasa, 06 Desember 2016

Revolusi Digital

REVOLUSI DIGITAL
Langkah pertama yang signifikan untuk penciptaan computer diambil oleh Charles Babbage pada 1820. Dia hendak emncipatakan sebuat alat mekanis yang didasarkan pada prinsip matematika. Upaya-upaya awalnya tidak terlalu diperhatikan. Akan tetapi ia terus berupaya mewujudkan idenya tersebut, yakni dengan menggunakan alat-alat mekanik yang ada dengan cara kerja matematika. yang terakhir ini menjadi cikal bakal dari computer yang nantinya berperan sangan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Langkah yang sangat penting dalam bidang ini diperoleh dari Alan Turing (1912-1954). Ynag membedakan penemuannya dengan penemuan Babbage adalah penggunaan teknologi digital yang sederhana serta kesadarn bahwa yang terpenting adalah keberadaan tombol biner off/on, seperti yang digunakan pada relay telepon. Komputer berkembang sangat pesat pada massa perang dunia kedua, terutama yang digunakan untuk memecah kode rahasia Nazi pada waktu itu.
Pada awal abad ke 21 perangkat computer yang digunakan anak untuk bermain game jauh lebih canggih dan kuat dari yang digunakan oleh pihak sekutu untuk membongkar kode Nazi ataupun yang digunakan Amerika untuk memprogram pesawat luar angkasa pada 1960-an. Diantara berbagai perkembangan yang ada penemuan internet adalah perkembangan yang paking revolusioner. Disamping berbagai kritik mengenai fungsi control yang mungkin terjadi , penemuan internet tidak diragukan lagi mengubah kehidupan manusia , terutama yangs secara langsung terkait untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi ataupun berpartisipasi dalam seluruh kegiatan didalam yang luas nya meliputi seluruh dunia. Sangat sulit untuk merumuskan semacam teori tentang internet karena perubaha yang terjadi didalamnya sangatlah cepat. Walaupun begitu tidak diragukan lagi bahwa dampak sosial yang diakibatkan teknologi sangatlah besar.
Penemuan dan perkembangan computer merupakan tanda yang paling jelas dari seluruh proses revolusi digital yang terjadi. Akan tetapi, problem epistemologisnya jauh lebih mendalam dan lebih besar dari pada apa yang tampak dari perkembangan yang ada. Pada abad 17 dan 18 walaupun matematika dianggap berpran penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan tetapi kegunaan matematika adalah sebagai logika. kemudian abad 19 , statistic yang merupakan perkembangan lebih jauh dari matematika mulai digunakan sebagai alat analisis dan bahkan sebagai data yang dianalisis. Paradigma semacam ini memberikan dampak bagi ilmuan sosial tentang cara menghubungkan relasi kausal yang terjadi dalam masyarakat. Dengan demikian statistic menjadi alat analisis yang paling sering digunakan dan dipercaya.
Dengan kemampuan menjabarkan dan bahkan memanipulasi informasi dan data kedalam bentuk digital , teknologi digital tidak lagi kini digunakan untuk mengkalkulasi data sebagai metode analisis, tetapi justru mampu mendeskripsikan elemen-elemen terdasar yang ada dalam realitas dalam bentuk angka.
Revolusi digital ini mengubah hamper semua aspek dalam kehidupan manusia. Didalam dunia fotografi misalnya, detil-detil gambar yang tadinya hanya dapt ditangkap dengan lensa yang sensitive kini dapat direkam secara digital dengan penggunaan kamera digital. Gambar yang dihasilkan adalah berupa kode biner . Hal yang sama terjadi pada suara yang ditransfer  dalam  bentuk digital dalam kode biner tersebut. Pada akhirnya tentu saja gen manusia dapat dipetakan kedalam kode biner dan dimanipulasi. Sebuah keeping DVD dapat mengahsilkan suara dan gambar yang dibentuk oleh kode biner dan mengahasilkan kualitas yang tidak kalah. bahkan lebih baik. Pengaruh fundamental disini sangatlah mencengangkan, yakni realitas dipahami sebagai rangkaian informasi  dalam bentuk kode biner. Dengan demikian segala sesuatu dapat direduksi dan kemudian direkonstruksi dalam dasar dari semua yakni rangkaian kode biner.  

SUMBER : Wattimena, Reza. 2008. Filsafat dan Sains. Jakarta: PT. Grasindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar