Keberagaman dan pengelompokan Ilmu Pengetahuan
- Dikotomi Ilmu
- Ilmu Formal dan Non Formal
Nonempiris tidak berarti bahwa pengalaman indrawi tidak mempunyai peran. Empiris tentu saja selalu memainkan peranan karena dalam pengenalam manusiawi unsure indrawi tidak mungkin dilepaskan dari unsure intelektual.
Suatu ilmu disebut nonempiris dalam ilmu dalam selurh kegiatan tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data-data indrawi yang kongkret. 2 contoh ilmu formal atau ilmu nonempiris yaitu matematika dan filsafat.
Suatu ilmu disebut empiris karena memainkan peran sentral . Ilmu empiris dalam seluruh kegiatannya berusaha menyelidiki secara sistematis data indrawi yang kongkret. Yang termasuk ilmu empiris yaitu ilmu hayat, ilmu alam dan ilmu manusia.
- Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
Ilmu murni adalah ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran. Contoh, matematika dan metafisika. Ilmu terapan adalah ilmu yang bertujuan diaplikasikan manfaatnya. Contohnya, ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi dan ekologi.
- Ilmu Nometetis dan Idiografis
Nomotetis ilmu, yang termasuk ilmu ini adalah ilmu alam. Objek pembahasan adalah gejala alam yang dapat diulang terus menerus serta kasus yang berhibungan dengan hukum alam . Ilmu idiografis , yang termasuk dalam ilmu ini adalah ilmu budaya. Objek pembahasannya adalah objek yang bersifat individu, unik yang hanya terjadi 1x dan mencoba memahami objeknya menurut keunikannya itu.
- Ilmu Deduktif dan Induktif
- Ilmu Deduktif
Disebut ilmu deduktif karena semua pemecahan, yang dihadapi dalam ilmu ini tidak didasarkan atas pengalaman indrawi melainkan atas dasar penjabaran atau deduksi. Deduksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengetahuan tentang hangl umum dan abstrak menyimpulkan tentang hal bersifat khusus dan individual. Contoh matematika.
- Ilmu Induktif
Disebut ilmu induktif apabila penyelesaian masalah dalam ilmu yang bersangkutan didasarkan atas pengalaman indrawi. Yang ternasuk dalam ilmu induktif adalah ilmu alam. Ilmu induktif bekerja selalu atas dasar induksi. Induksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengatahuan tentang hal bersifat khusus dan individual menarik kesimpulan tentang hal bersifat umum dan abstrak.
- Naturwissenschaften dan geisteswissenschaften
Pembeda antara natur dan geist diusahakan oleh Wilhelm Dilthey berdasarkan pembedaan antara ilmu nomotetis dan idiografis yang sudah digarap oleh Wilhelm Windelbend.
- Ilmu-Ilmu Empiris Secara Lebih Khusus
Ilmu empiris secara lebih khusus menurut Berling ada tiga yakni ilmu alam , ilmu hayat dan ilmu manusia.
- Beberapa Pandangan tentang Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Filsuf
- Cristian Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan kedalam 3 kelompok besar yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika dan filsafat.
- Pengetahuan empiris
- kosmologi empiris
- psikologi empiris.
- Matematika
- murni yang terdiri dari aritmatika, geometri, aljabar
- campuran yang terdiri dari mekanika.
- Filsafat
- spekulatif yang terdiri dari umum-ontologi dan khusus yaitu psikologim kosmologi, theology
- praktis yang terdiri atas intelek-logika, kehendak yang teridiri dari ekonomi, etika dan politik , dan pekerjaan fisik yang terisri dari teknologi.
- Auguste Comte
Urutan penggolongan ilmu pengetahuan August Comte sebagai berikut.
- Ilmu pasti
- Ilmu perbintangan
- Ilmu alam
- Ilmu kimia
- Ilmu hayat
- Fisika sosial
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut August Comte secara garis besar yaitu.
- Ilmu pengetahuan
- Logika
- Ilmu pengetahuan empiris : fisika, kimia , biologi, sosiologi.
- Filsafat
- Metafisika
- Filsafat ilmu pengetahuan
- Karl Raimund Popper
Popper mengemukakakan bahwa ilmu pengetahuan manusia dikelompokan dalam 3 dunia, yaitu dunia 1, dunia2 dan dunia 3. Dunia 1 adalah kenyataan fisis dunia, dunia 2 adalah kenyataan psikis dalam diri manusia dan dunia 3 adlah hipotesa, hukum dan teori ciptaan manusia dan hasil kerja sama antara dunia1 dan 2 dan bidang kebudayaan.
- Thomas S. Kuhn
Tomas berpendapat bahwa kemajuan ilmiah bersifat revolusioner bukan kulatif sebagaimana anggapan sebelumnya.
- Jurgen Habermas
Pandangan Jurgrn tentang klasifikasi ilmu pengetahuan sangat terkait dengan sifat dan jenis ilmu pengethauan yang dihasilkan , akses kepada realitas dan tujuan ilmu pengetahuan sendiri.
Sumber: Surajiyo.2008. Ilmu Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar